Kaizen

kaizen

Kaizen, berasal dari bahasa Jepang, jika dijabarkan kai (perubahan) dan zen (baik), sehingga secara keseluruhan memiliki arti perbaikan berkesinambungan. Konsep kaizen adalah melakukan fokus usaha perbaikan secara terus menerus, sedikit demi sedikit. Berbeda dengan konsep budaya barat yang lebih menyebutkan perbaikan dalam kata inovasi. Inovasi lebih kepada perbaikan sistem secara menyeluruh, sehingga dapat terlihat perubahan besar yang cukup signifikan dan membutuhkan modal yang cukup besar. Tentu saja hal ini sangat berbeda dengan konsep kaizen yang berfokus pada perbaikan hal terkecil namun memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang sedikit.

Kaizen memiliki ciri yaitu menghilangkan pemborosan dan perbaikan kecil namun memberikan keuntungan yang berkepanjangan. Adapun beberapa prinsip dari kaizen dalam aktivitasnya adalah:

  1. Berorientasi pada proses

Pada kaizen, lebih menekankan proses, bagaimana dari permasalahan yang ada ditemukan gap dan melakukan analisa permasalahan dari data yang muncul. Kemudian, dilakukan perbaikan sederhana yang mampu memberikan dampak signifikan kepada perusahaan. Baik dalam hal peningkatan produktivitas hingga peningkatan profit perusahaan.

  1. Berpikir secara sistematis pada seluruh proses

Pada proses kaizen, perubahan yang dilakukan tentu saja berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan. Pada tahap ini, pengaplikasian teori PDCA dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengecekan, hingga pengaplikasian perbaikan yang dilakukan.

  1. Terus belajar dari kesalahan atau kekurangan yang ditemukan

Pada penerapan proses kaizen, kesalahan dan kekurangan merupakan hal biasa dan menganggap bahwa kesalahan dan kekurangan  yang ditemukan merupakan langkah awal untuk dilakukannya perbaikan secara berkelanjutan hingga memperoleh hasil kerja yang optimal.

read more

Kaizen pada konsepnya, merupakan sebuah budaya perusahaan. Secara tidak langsung, kaizen harus dilakukan oleh seluruh orang yang tergabung dalam sebuah perusahaan. Maka dari itu, dalam pelaksanaannya, kaizen dibagi menjadi 3 segmen, yaitu:

  1. Kaizen dalam tim manajemen, berfokus pada masalah logistik dan strategi untuk mengejar kemajuan dan moral. Peran tim manajemen sendiri adalah mengajak seluruh anggota perusahaan yang tergabung untuk sama-sama menerapkan langkah-langkah apa saja yang dapat ditempuh untuk melakukan penghematan. Misalnya, penggunaan kertas bekas, bersama untuk menyalakan AC pada waktu tertentu, dan mematikannya, kemudian melakukan strategi bagaimana meminimalisir lembur, namun hasil kerja tetap meningkat secara konsisten, dan sebagainya.
  2. Kaizen pada kelompok, dilaksanakan oleh gugus kendali mutu, kelompok Jinshu Kansi (manajemen sukarela) menggunakan alat statistik untuk memecahkan masalah, menganalisa, melaksanakan dan menetapkan standar/ prosedur baru. Biasanya pada beberapa perusahaan, diadakan sayembara kepada karyawan untuk mengajukan proposal dalam kelompok-kelompok kecil, dan melakukan aplikasi perbaikan di lingkungan kerjanya. Pada perbaikan yang dilakukan, tim penilai harus mampu melihat kondisi sebelum dan sesudah dilakukannya perbaikan dari data yang ditayangkan.
  3. Kaizen yang berorientasi pada individu, dimanifestasikan dalam bentuk saran, dimana seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerja keras. Mungkin diantara Anda pernah mendengar istilah work smart not work harder. Istilah tersebut memberikan gambaran bagaimana dengan Anda menerapkan kaizen dalam lingkungan kerja Anda, tanpa bekerja keras target kerja Anda dapat tercapai. Contoh sederhana adalah proses mencari dokumen. Mungkin dulu karena Anda tidak melakukan penyimpanan dokumen dengan penamaan tertentu, maka saat dibutuhkan, Anda bingung dan cenderung menghabiskan banyak waktu untuk mencari dokumen sehingga menyebabkan pekerjaan tidak selesai. Setelah Anda menerapkan kaizen, tentu saja hal tersebut tidak mungkin terjadi. Anda dapat dengan cepat menemukan dokumen yang Anda butuhkan.
Baca juga  Pentingnya Sistem HRD Bagi Semua Perusahaan

Demikianlah penjelasan mengenai kaizen. Ada beberapa hal yang perlu ditekankan bahwa kaizen tidak hanya diterapkan pada lingkungan perusahaan saja, namun Anda dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari Anda untuk men