Pemimpin vs Boss

267d9c633554e1c01c85565e131e78ff

Dalam dunia kerja, Anda tentu tidak asing dengan sebutan untuk posisi jabatan yang lebih tinggi dari Anda dengan pemimpin atau boss. Dulu saya sempat terheran-heran dengan sebutan boss. Namun ternyata kedua sebutan tersebut memiliki perbedaan makna. Perbedaan tersebut lebih kepada sikap seorang pemimpin, antara pemimpin yang memang dia benar-benar berfungsi sebagai pemimpin tidak hanya memberika instruksi saja, namun juga mengembangkan bawahannya ataukah hanya sebagai boss yang cenderung hanya memerintah anak buahnya saja.

Perbedaan dari pemimpin dengan boss yang paling mencolok adalah saat dihadapkan pada kondisi atau situasi yang penuh dengan tekanan. Seorang pemimpin akan lebih menunjukkan sikap membesarkan hati timnya, dan berusaha untuk memotivasi timnya. Berbeda dengan seorang boss yang cenderung hanya menuntut dan memarahi semua orang.

Perbedaan lain yang tampak adalah ketika ada anak buah yang melakukan kesalahan. Seorang pemimpin akan melindungi bawahannya ketika berhadapan dengan pihak di luar tim, namun secara pribadi akan diberikan arahan dan pemahaman terkait kesalahan yang dilakukan. Berbeda dengan boss yang akan cenderung bersikap impulsif dan langsung menindak anak buahnya yang melakukan kesalahan tanpa mempedulikan dampak kelanjutannya.

Secara keseluruhan, seorang pemimpin tidak akan menganggap bawahan sebagai bawahan, namun sebagai rekan bahkan keluarga. Sehingga meskipun ia mengkoordinir tim, dia tetap menerapkan etika saat memberikan instruksi. Dan selalu menempatkan posisinya sama rata dengan anggota timnya. Hal yang sangat jauh berbeda dengan seorang boss yang cenderung bertindak sesuka hati tidak mempedulikan hambatan di lapangan seperti apa, dan yang dia tahu hanyalah instruksi yang diberikan telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Sekarang, bergantung pada Anda mau menjadi pemimpin ataukah menjadi boss. Jika Anda memilih untuk menjadi pemimpin, pada artikel kali ini saya akan memberikan bagaimana menjadi seorang pemimpin

Baca juga  Komunikasi Efektif (Basic)

Jadilah Diri Sendiri

Jika Anda menjadi pemimpin, Anda tidak harus menjadi orang lain seperti pada pemegang jabatan sebelumnya. Cukup menjadi diri Anda sendiri. Menjadi pemimpin adalah mempelajari seni untuk mengatur anggota tim. Sehingga ada hal yang cukup kompleks yang perlu Anda terapkan dalam menjalankan fungsi jabatan Anda. Menjadi diri sendiri adalah salah satu yang paling mudah, karena Anda dapat lebih mudah belajar melalui pengalaman yang Anda rasakan.

Lakukan Sharing Nasihat

Menjadi seorang pemimpin bukan berarti Anda selalu benar, namun menjadi seorang pemimpin Anda justru perlu menerima banyak masukan dari rekan maupun anggota tim Anda. Cukup kompleks, karena tidak semua orang mau dan mampu menerima masukan yang diberikan oleh orang lain. Solusi yang dapat saya berikan adalah lakukan sharing nasihat, tanpa melibatkan rasa sakit hati, dan memang ditujukan untuk pengembangan diri yang lebih baik.

Berani Berbeda

Menjadi pemimpin adalah sebuah tanggung jawab besar. Apapun itu posisi jabatan Anda. Menjadi berbeda tentu saja diperlukan dalam hal ini. Sebagai contoh, saat Anda menjabat di sebuah jabatan baru, dikarenakan atasan Anda sebelumnya dipindah tugaskan, tentu saja diperlukan sosok pemimpin di situ. Hal yang paling utama dan paling penting adalah Anda tidak perlu mencontoh persis pemimpin sebelum Anda. Jadilah diri Anda sendiri, dan beranilah untuk berbeda, karena memimpin adalah sebuah seni.

Libatkan Tim Dalam Pengambilan Keputusan

Terkadang ada beberapa anggota tim yang kurang nyaman dalam kelompok kerja karena selalu diatur, dan juga ada yang merasa pekerjaannya kurang menantang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pada beberapa tugas tertentu ajaklah anggota tim Anda untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian mereka akan merasa lebih dihargai dan akan cenderung menunjukkan semangat kerja yang lebih baik.

Baca juga  Siklus Jam Kerja Karyawan

Konsisten Antara Ucapan dan Tindakan

Poin terakhir yang tidak kalah penting adalah konsisten antara ucapan dan tindakan. Terkadang poin ini sering dilupakan oleh kebanyakan pimpinan. Sebagai contoh, Anda menuntut anggota tim Anda untuk datang tepat waktu, tentu saja sebagai pemimpin Anda juga harus memberikan contoh untuk datang lebih awal dan minimal juga mengikuti datang tepat waktu. Lain halnya jika memang Anda hanya ingin menjadi seorang boss.