Tantangan People Development

ceritamotivasi-masalah-dan-tantangan

Dalam sebuah perusahaan tugas dan tanggung jawab karyawan di bagian HRD cukup besar. Pembagian tugas menjadi beberapa bagian membuat masing-masing karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan bidang dan keahliannya. Misalnya ada bagian personalia, penggajian, perekrutan, dan bagian pengembangan karyawan atau lebih dikenal People Development. People Development memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup rumit, yaitu bagaimana karyawan di dalam sebuah perusahaan dapat berkembang dan mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemajuan perusahaan.

Mungkin di tempat Anda bekerja pernah menjumpai peristiwa seperti kecelakaan kerja, keteledoran kerja, hingga karyawan yang melakukan pelanggaran. Tugas dan tanggung jawab dari People Development adalah agar karyawan yang tersangkut peristiwa tersebut dapat diberi pembinaan, sehingga perilakunya dapat berubah dan tidak menimbulkan kerugian terhadap perusahaan. Saat ini, tantangan yang harus dihadapi oleh People Development semakin besar, ditambah lagi dengan kepekaan sosial karyawan yang saat ini cenderung menurun semakin membuat tugas. Mungkin Anda pernah mendengar keluhan dari rekan Anda seperti “sudah tidak kompeten, tak merasa pula”. Nah, kalimat tersebut yang menggambarkan ketidakpekaan karyawan saat ini. Kemudian, bagaimana solusinya?

Pertama-tama perlu dilakukan coaching secara rutin kepada karyawan yang berpotensi untuk melakukan kesalahan. Proses coaching tidak hanya dilakukan secara sepintas berlalu saja, namun juga perlu dilihat kembali bagaimana perkembanganya. Dengan demikian, monitoring rutin baik melalui atasan maupun rekan kerjanya perlu dilakukan secara intensif. Pengumpulan rekap dan administrasi terkait dengan kompetensi, perilaku, dan penilaian kinerja karyawan harus dilakukan secara tertib. Hal ini merupakan salah satu langkah awal jika sewaktu-waktu ada karyawan yang memang membutuhkan pembinaan.

Kedua, perlu dilakukan training yang bertujuan untuk menginduksi para karyawan peserta training terkait dengan lingkungan di perusahaan. Misalnya, K3 untuk menumbuhkan kesadaran mengenai kehati-hatian saat bekerja agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Selain itu terkait dengan kondisi lingkungan kerja seperti letak rumah sakit terdekat, sosialisasi fasilitas kesehatan, dan sebagainya. Kegiatan training selain terkait dengan K3, juga diperlukan induksi terkait dengan prosedur kerja di lapangan baik rekan dari produksi maupun teknik.

Baca juga  Situs Pencari Kerja Atau Job Fair

Ketiga, melakukan pemantauan rutin terhadap laporan dari user maupun kesesuaian kerja karyawan dengan prosedur yang telah diterapkan. Apabila ditemukan gap antara standar dengan perilaku di lapangan, maka harus perlu disegerakan untuk dilakukan investigasi lebih dalam untuk mengetahui permasalahan intinya.

Keempat, memberikan kesempatan bagi karyawan yang berkompeten untuk menjalani jenjang karir yang lebih tinggi, sehingga karyawan tetap termotivasi untuk bekerja dengan hasil yang optimal. Penyegaran organisasi diperlukan agar karyawan tidak merasa monoton, dan juga dapat memunculkan potensi yang dimilikinya. Semua pasti mengharapkan memperoleh yang terbaik, begitu juga dengan People Development yang tentu saja ingin semua karyawannya berkembang dan bertahan di perusahaan.