Tips Membangun Kerjasama Strategis

kerjasama1

Dalam lingkungan kerja, tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan kerja harus dilakukan oleh semua pihak, baik pihak intern maupun pihak ekstern. Sebagai contoh, dalam proses pengiriman produk ke kota A. Tentu saja ada banyak pihak yang terlibat, mulai dari bagian ekspor untuk menentukan biaya pengiriman, kemudian bagian gudang untuk mengatur kapan proses pengiriman dapat dilakukan, marketing yang memberikan target, dan produksi yang membuat produk tersebut. Semua pihak tergabung dalam rantai kerjasama sehingga mampu memenuhi target kerja.

Meskipun kerjasama merupakan hal yang wajib dilakukan, tidak menutup kemungkinan akan ada kendala yang membuat kerjasama tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga, diperlukan kegiatan untuk mengantisipasi agar permasalahan yang muncul tidak memberikan dampak terhadap target kerja yang akan dicapai. Berikut merupakan beberapa penjelasan mengenai cara membangun kerjasama strategis.

Profesional

Profesional merupakan hal yang harus yang harus diterapkan oleh seluruh pihak yang terlibat. Menjalankan proses sesuai dengan kesepakatan dan prosedur resmi yang telah ditetapkan tanpa memandang status atau kedudukan masing-masing orang. Profesional dapat diwujudkan dalam berbagai macam hal seperti, menjalankan tugas sesuai dengan rincian kerja yang telah diinstruksikan, tidak memandang kedekatan siapa dengan siapa dalam pembagian tugas, tidak membebankan kesalahan hanya pada satu orang saja, dan masih banyak hal yang harus dijalankan secara profesional.

Fokus

Dalam membangun kerjasama yang strategis, seluruh pihak yang terlibat harus fokus pada tujuan dan apa yang sedang dikerjakan. Dengan berfokus, maka seluruh energi dan perhatian akan mengarah pada kerjasama tim, sehingga jika tiba-tiba dihadapkan dengan kendala dapat segera memunculkan solusi dan tindakan untuk mengantisipasi. Hal sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan tidak terlalu banyak bicara selama bekerja dan sadar akan tanggung jawab. Sadar atau tidak, seringkali beberapa orang terlalu banyak bicara dalam bekerja sehingga apa yang dikerjakan hasilnya tidak sesuai dengan target.

Baca juga  Komunikasi Efektif (Basic)

Tidak Mudah Percaya dengan Omongan Orang Lain

Menjadi sosok yang mengutamakan data adalah penting. Selama bekerja, tentu saja ada banyak pihak yang mendukung atau tidak mendukung terhadap apa yang Anda kerjakan. Tidak jarang saat keberlangsungan kerjasama ada pihak luar yang menghasut atau memberikan kabar yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu, jangan mudah terpengaruh. Membangun kerjasama bukanlah hal yang mudah, sehingga diperlukan usaha lebih untuk menjaga hubungan tersebut. Pastikan semua informasi yang Anda dengar dan Anda rekam dapat dibuktikan data dan kebenarannya sehingga Anda tetap nyaman dalam bekerja.

Memahami Alur Koordinasi

Alur koordinasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam membangun kerjasama strategis. Bagaimana urutan dalam meminta persetujuan, hingga bagian dari pihak-pihak yang mengeksekusi, semuanya memiliki fungsi peran masing-masing. Misalnya, ketika akan melakukan penghitungan beban kerja di departemen tertentu, ada banyak pihak yang Anda libatkan. Mulai dari atasan dari user, personil yang menduduki jabatan tersebut, hingga atasan Anda yang nantinya menyetujui atau tidak perhitungan yang telah Anda lakukan.

Memahai Peran Masing-masing

Seringkali memahami alur koordinasi masih belum diimbangi dengan memahami peran masing-masing. Hal ini tentu saja mengakibatkan terjadi ketidaksesuai dengan job des yang telah diberikan, sehingga dapat memunculkan konflik internal. Untuk mengantisipasi hal ini, tentu saja diperlukan pengkomunikasian informasi secara jelas kepada pihak-pihak terkait agar semua hal jelas di awal mengenai peran masing-masing.