Coaching & Counseling

Individual-Counseling

Coaching dan counseling merupakan sebuah metode pengembangan yang dilakukan dalam perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan. Biasanya, banyak orang yang mengira coaching hanya perlu dilakukan pada saat anak buah melakukan kesalahan saja. Ada baiknya coaching dilakukan secara rutin guna memantau perkembangan keterampilan karyawan. Secara garis besar, pelaksanaan coaching dan counseling sama. Namun perbedaannya ada pada fokus utama.

Fokus utama pada proses coaching, akan lebih membidik keterampilan karyawan yang dirasa kurang atau perlu dikembangkan. Selain itu, coaching berfokus pada keterampilan dalam mengahadapi realita lingkungan kerja. Berbeda dengan counseling yang akan lebih berfokus pada permasalahan pribadi yang bersifat non teknis, misalnya terkait dengan perubahan budaya organisasi, ketidanyamanan kerja, dan sebagainya. Agar berjalan secara efektif, tentu saja ada beberapa hal yang perlu diterapkan dalam proses pelaksanaan coaching & counseling, yaitu:

Positif

Sebagai atasan yang melakukan coaching & counseling, hal utama yang harus diterapkan adalah positif. Anda bukan seorang hakim yang memutuskan apakah bawahan Anda melakukan kesalahan, mencari kesalahan, namun Anda adalah seorang atasan yang mengembangkan keterampilan bawahan Anda agar bekerja lebih efektif. Dengan demikian, dalam melaksanakan coaching ada baiknya tidak hanya pada saat terjadi kesalahan saja, namun ketika Anda melihat bawahan Anda membutuhkan penjelasan dalam proses penyelesaian pekerjaannya. Bersikaplah terbuka agar bawahan Anda dapat mengutarakan hambatan kerjanya tanpa merasa takut.

Supportive

Jadilah seorang atasan yang mampu memberikan dukungan kepada bawahan Anda. Mengembangkan kemampuan dalam memimpin atau mengarahkan bawahan memang bukan merupakan hal yang mudah, namun ada banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan mengembangkan sifat “supprotive”. Sebagai bawahan, tentu saja Anda akan mendapatkan penghargaan lebih dari bawahan Anda jika Anda kerap memberikan dukungan kepada mereka, terkait dengan pengembangan keterampilan dalam pencapaian target kerja tim.

Baca juga  Pemimpin vs Boss

Goal-Oriented

Dalam melakukan coaching & counseling tidak perlu melakukan komunikasi yang terlalu berbelit-belit, namun cukup melakukan dengan sasaran yang jelas. Tujuan dan harapan apa yang ingin Anda capai.

Fokus

Fokus, dalam artian, selama pelaksanaan coaching & counseling harus berfokus pada pengembangan bawahan Anda. Jangan mencampur adukkan antara kepentingan pribadi selama proses pelaksanaannya. Sebagai contoh ketika Anda melakukan coaching kepada bawahan Anda, berfokuslah pada satu bagian, misalnya terkait dengan kerjasama tim. Cobalah untuk menggali aspek apa dalam kerjasama tim yang perlu dikembangkan. Lakukan coaching dimulai dengan pembicaraan ringan, hingga berfokus pada permasalahan. Membangun suasana agar tidak terjadi gap, sehingga bawahan Anda dapat lebih terbuka dalam mengutarakan dan menerima masukan.

Penuh perhatian

Lakukan coaching & counseling bukan hanya sebagai bentuk bahwa Anda menjalankan tugas untuk mengembangkan bawahan, namun lakukan karena memang Anda peduli terhadap kondisi bawahan Anda. Dengan demikian, tanpa Anda sadari, cara penyampaian yang Anda lakukan akan berbeda ketika diniatkan atas dasar peduli. Selain itu, libatkan diri Anda dalam kondisi kerja bawahan, sehingga Anda dapat secara riil memahami bagaimana kondisi kerja bawahan Anda.