Situs Pencari Kerja Atau Job Fair

233468_09443408102015_job_fair

Menginak tahun 2015 ini, semakin banyak situs pencari kerja. Namun demikian, seiring dengan bertambahnya fasilitas yang memberikan kemudahan dalam mencari kerja juga tidak membuat jumlah pengangguran semakin berkurang. Bahkan menurut survei yang telah dilakukan BPS pengangguran meningkat sebesar 300.000 orang. Jika dulu kita hanya familiar dengan 2 buah situs pencari kerja yang cukup ternama, saat ini sudah cukup banyak situs pencari kerja yang bermunculan, mulai dari careerbuilder, Qerja, webloker, dan sebagainya.

Fenomena ini juga mengarah pada event job fair yang saat ini semakin banyak EO yang mengadakan. Mulai dari di kampus, gedung serba guna, stadion, dan tempat lainnya. Bahkan sebagian besar event job fair tersebut dapat menarik banyak pengunjung. Tapi lagi-lagi fakta berbalik dengan perusahaan yang kesulitan mencari tenaga kerja yang berkompeten untuk mengembangkan perusahaan. Saya sebagai seorang profesional yang secara rutin melakukan kegiatan perekrutan sekaligus seleksi mengalami kesulitan dalam mencari sumber daya manusia yang tepat untuk perusahaan.

Ada banyak hal yang menyebabkan munculnya gap tersebut, mulai dari faktor pendidikan yang kurang mengembangkan empati, ketahanan kerja, pemahaman terhadap proses, dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. Terlepas dari hal tersebut, inisiatif kemandirian dari para jobseeker saat ini dinilai masih kurang. Cukup sulit mencari mereka yang memang benar-benar bisa dikembangkan dengan kondisi realita perusahaan.

Seiring berjalannya waktu, saya yakin, tidak hanya saya yang mulai mengkhawatirkan hal ini, namun hampir semua profesional sekaligus praktisi juga mengkhawatirkan permasalahan yang sama. Banyak perusahaan yang menyebarkan jaring baik melalui situs pencari kerja online maupun mengikuti event job fair. Namun, lebih efektif mana?

Sebagai gambaran, saat memasang iklan lowongan kerja melalui situs online, terkadang Anda akan memperoleh cukup banyak pelamar, namun sebagian dari mereka dinilai kurang memiliki potensi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mengapa? Hal ini dikarenakan banyak dari jobseeker yang asal menekan tombol “apply” tanpa melihat apakah lowongan tersebut sesuai atau tidak. Belum lagi, dengan biaya pemasangan iklan yang cukup mahal per iklannya, berkisar 550 ribu ke atas untuk tayang selama 1 bulan.

Baca juga  Training and Development

Berbeda ketika Anda mengikuti event job fair terutama yang diadakan oleh kampus ternama, dengan biaya yang menurut saya cukup worth it untuk booth dan sewa stand, dengan kandidat yang tersaring. Dalam satu hari, Anda bisa mendapatkan sekitar 2000 orang jobseeker. Selain itu, Anda dapat bertemu langsung dengan kandidat sehingga proses dapat lebih cepat dan lebih praktis. Dengan mengikuti event di lokasi yang cukup diminati seperti kampus, akan memperoleh beberapa kandidat yang dapat diperhitungkan segi dan potensi intelektualnya. So, pastikan melakukan rekruitmen dan seleksi sesuai budget dan target perusahaan agar mencapai hasil yang optimal. Untuk para jobseeker yang sedang membaca artikel ini, yuk berlomba-lomba meningkatkan potensi dan mematangkan diri agar mampu bersaing di dunia kerja.