Gaji Bulanan, Kemana Larinya?

naik-gaji

Jika kita mengamati fenomena yang ada saat awal bulan adalah rata-rata para penghasilan dari para karyawan hanya bertahan selama tujuh hari saja. Minggu berikutnya, beberapa di antara mereka sudah mulai mengeluh tidak punya uang. Fenomena berikutnya, ketika menginjak minggu terakhir, beberapa di antara mereka mulai mencari pinjaman kesana dan kesini. Lebih uniknya lagi, beberapa karyawan wanita mulai “menyekolahkan” perhiasan yang dimiliki. Padahal, jika ditelusuri lebih jauh lagi siklus tersebut bagaikan lingkaran setan, dan berdampak gaji yang diterima pun hanya “numpang lewat”.

Mari kita telusuri gaya hidup apa sajakah yang membuat usia gaji hanya tujuh hari saja. Pertama, pola makan yang tidak terkontrol. Mungkin jika hanya digunakan untuk tiga kali makan dalam sehari, gaji Anda akan mencukupi. Namun jika Anda lebih sering menggunakan untuk jajan, maka gaji Anda bisa saja tidak mencukupi. Mengapa, karena jajan adalah pengeluaran yang tidak terduga, namun juga bersifat tidak penting.

Kedua, kurang melakukan perhitungan untuk kebutuhan hiburan. Hiburan memang dibutuhkan untuk penyegaran pikiran, asalkan sesuai dengan budget. Jangan sampai melebihi budget, sehingga membuat keuangan Anda menjadi kacau balau. Apalagi sampai menyebabkan Anda

Ketiga, fenomena mengajukan pinjaman ke bank. Ntah karena tergiur dengan nominal yang cukup besar saat menerima, banyak karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan mengajukan pinjaman ke bank meskipun sedang tidak membutuhkan. Terkadang bank-bank tertentu langsung memberikan penawaran kepada karyawan untuk mengajukan pinjaman dengan cara pembayaran potongan melalui gaji. Dengan alasan menabung, Anda mengajukan pinjaman tersebut. Padahal, disitulah Anda mengalami kerugian, terlebih jika Anda tidak dapat mengatur uang dengan baik.

Keempat, online shopping saat ini tidak memandang pria maupun wanita. Fasilitas kemudahan dalam berbelanja seringkali membuat beberapa orang tanpa menyadari telah menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk membeli barang-barang yang mungkin tidak dibutuhkan sekedar hanya memenuhi lifestyle. Cara bertransaksi pun cukup mudah, cukup menggunakan fasilitas online banking, semua sudah terbayarkan. Seringkali penggunaan budget belanja yang berlebih membuat Anda mengalami besar pasak dari pada tiang.

Baca juga  Siklus Jam Kerja Karyawan

Kelima, pengeluaran tidak terduga. Ada banyak hal yang masuk dalam kategori ini, antara lain biaya untuk berobat, anggota keluarga yang membutuhkan bantuan, acara dadakan di luar rencana, dan masih banyak hal lagi lainnya. Agar keuangan tetap stabil, sisihkan dana di luar tabungan untuk pengeluaran tidak terduga ini. Sehingga jika nantinya benar-benar muncul pengeluaran tidak terduga, Anda dapat mempertahankan kestabilan keuangan Anda.

Keenam, tidak mencatat uang yang telah dikeluarkan. Pada dasarnya, mencatat pengeluaran bukanlah hal yang memalukan, hal ini hanya bertujuan untuk mengetahui kemana saja larinya uang yang telah digunakan. Namun kebanyakan dari mereka adalah gengsi untuk melakukan pencatatan keuangan mereka sendiri. Padahal memori manusia akan selalu menyerap informasi di luar, dan tidak menutup kemungkinan akan mengalami lupa pada hal-hal terkait dengan uang yang telah digunakan.

Demikianlah lifestyle terkait dengan gaji dan alur perputaran uang karyawan pada umumnya. Semoga artikel ini dapat menginspirasi para karyawan agar dapat lebih mengatur keuangan masing-masing…have a nice day….